Rabu, 05 Januari 2011

novel ‘’EDENSOR’’Karya Andrea Hirata. dalam Kritik Sastra

edensor Novel
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
tarigan (1985:164) menjelaskan bahwa novel sebagai cerita prosa dan fiktif, yang melukiskan tokoh cerita, gerak serta adegan kehidupan yang nyata yang mewakili dalam suatu urutan peristiwa.novel adalah salah satu karya sastra yang sangat menarik untuk dikaji,selain cerita yang mungkin menarik novel juga merupakan cerminan kehidupan manusia dengan segala prilaku yang terjadi dalam kehidupan nyata.

 
Novel bukan lah sekedar cerita yang hanya untuk dinikmati atau hanya sebagai hiburan semata,akan tetapi novel juga bermanfaat bagi masyarakat pembaca, karena dalam sebuah novel setidaknya mengambarka pola kehidupan masyarakat, yang mana dalam sebuah novel pasti akan ada amanat atau pesan yang ingin disampaikan penulis melalui novelnya,baik itu nilai pendidikan ataupun moral yang bisa dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan. seperti halnya dalam novel EDENSOR ini yang menceritakan tentang petualangan Ikal dan Arai di Eropa. Setelah berhasil memperoleh beasiswa ke Perancis, mereka berkuliah di Universite de Paris, Sorbone, disini, Ikal dan Arai mengalami banyak kejadian yang orang biasa sebut sebagai kejutan budaya. Banyak kebiasaan dan peradaban Eropa yang berlainan sama sekali dengan peradaban yang selama ini mereka pahami sebagai orang Indonesia. Khususnya melayu.
Dalam buku ini juga Ikal dan Arai kembali menuai karma akibat kenakalan – kenakalan yang pernah mereka lakukan semasa kecil dan remaja dulu. Novel ini juga menceritakan petualangan Ikal dan Arai meyusuri Eropa dengan berbagai pengalaman yang mencengangkan, mencekam, membuat kita terbahak-bahak, dan juga membuat kita berurai air mata. Edensor menjelaskan bahwa kehidupan kita ini merupakan kepingan-kepingan yang saling terkait satu sama lain, yang desain utamanya tersusun dan tertata rapi, dan masa depan adalah mimpi-mimpi kita yang menjadi kenyataan.
Selulus SMA Ikal dan Arai memutuskan untuk merantau ke Jawa. Wawancara dari satu tempat ke tempat lain mereka lalui. Sampai akhirnya Ikal diterima bekerja di kantor pos sambil kuliah, dan Arai merantau ke Kalimantan, bekerja dan kuliah disana. Nasib Ikal lebih baik di banding Arai,Ikal menjabat sebagai Pengatur Muda Pos yang berwenang mencairkan wesel.Sampai akhirnya Ikal dan Arai berhasil menyelesaikan kuliah dan mengikuti tes beasiswa S2 ke Eropa. Dan kemudian Ikal memutuskan berhenti dari pekerjaannya di Kantor pos. Sampai suatu saat ketika mereka sedang berada di Belitong, mereka menerima surat pengumuman tes beasiswa itu dari Dr. Michaela Woodword, Ikal dan Arai mendapatbeasiswaitu.
Ketika Ikal dan Arai akan pergi, Arai berusaha menghubungi Zakiah Nurmala, cinta bertepuk sebelah tangannya untuk pamitan. Namun Zakiah seperti waktu SMA,tak membalas surat Arai. Begitupun Ikal ia merindukan sosok A Ling yang ia tidak tahu dimana keberadaannya. Ayah Ikal mengantar kepergian anaknya dengan berat hati di Tanjong Pandan,ketika Ikal dan Arai berpamitan ayah Ikal menyerahkan bungkusan dan bungkusan itu harus dibuka jika telah sampai disana. Ayah Ikal sangat bangga kepada Ikal dan Arai,karena Ikal dan arai mampu mencapai apa yang tak pernah dicapainya.
Di Bandara Soekarno Hatta Ikal mempelajari lampiran surat pengumuman beasiswa itu. Ikal dan Arai akan ke Belanda dulu dan akan dijemput oleh Ms.Famke Somers,seorang pegawai dari kantor perwakilan Uni Eropa. Sesampainya di bandara Schippol Arai membentangkan tangannya lebar-lebar dan di Belanda saat itu sedang turun salju.di bandara Ikal dan Arai mencari wanita yang bertugas menjemput mereka dibandara,tidak ada wanita yang memegang tulisan nama mereka mencari mereka, yang ada hanyalah gadis muda berandal yang berteriak tak karuan “Oiiiiikkk !Oikkkkk” ia berlari menuju Ikal dan Arai,mereka pun terkejut,siapakah dia? Ternyata dia adalah Ms.F.Somers,orang yang diutus untuk menjemputnya dibandara Schippol.
Setelah dari Belanda Ikal dan Arai meluncur ke Belgia dengan kereta,Brugge adalah tempat yang dituju. Famke menyuruh IKal menemui Simon Van der Wall (seorang pemilkik kos ). Disana Ikal dan Arai berpisah dengan Famke yang harus kembali ke amsterdam.Ikal dan Arai memasuki halaman dan tertegun didepan pintu yang membingungkan. Tak ada bel. Yang ad, disamping pintu,hanya deretan kotak kecil,nomor-nomor lantai gedung, tombol-tombol,speaker,dan label nama. Dan Ikal memencet tombol berlabel Van Der Wall, setelah dibingungkan dengan pintu otomatis ini,akhirnya Ikal dan Arai bisa masuk,mereka menuju lantai 3 menemui Van Der Wall.Simon tinggi besar,santai tapi angker. Karena mereka datang hari minggu dan bukan hari kerja,maka mereka tidak bisa tinggal diapartemen itu.
Di Brugge,semua bangunan tertutup, tak seorangpun keluar rumah. Mereka tak tahu kalau ini dilakukan untuk mengantisipasi situasi suhu yang akan drop secara ekstrem malam nanti. Tapi Ikal dan Arai malah berkeliaran di alam terbuka. Arai membeli lilin di sebuah kios kecil yang kemudian langsung tutup. Diujung jalan Ikal dan Arai menemukan bangku kosong, mereka duduk dibawah naungan kanopi. Hujan salju makin lebat. Malam makin larut, pukul dua pagi Arai mengeluarkan termometer dan menunjukan minus sembilan derajat celcius. Arai dan Ikal duduk berpelukan, lengket, mengerut, dan menggigil hebat. Disinilah Ikal merasakan keganjilan dalam dirinya,ia tak merasakan kepalanya,kemudian lehernya terasa tercekik,fikirnya inikah serangan maut??,darah tumpah dari rongga hidungnya. Arai membuka syalnya,melilitkan dileher Ikal. Arai membuka koper dan mengeluarkan semua pakaian dan membalutkannya berlapis-lapis ditubuh Ikal. Tiba-tiba Arai menggendong Ikal menuju pohon-pohon Roman. Ikal ditidurkan di tanah,dibawah rimbunan dedaunan roman. Ternyata Arai meniru cara tentara Rusia bertahan di musim salju.kesadaran Ikal pun sedikit demi sedikit berangsur pulih. Ikal takjub menatap arai.
Mereka mulai kuliah di Sorbone, bersama mahasiswa-mahasiswa dari beragam bangsa didalamnya,membuat kelasnya seperti laboratorium perilaku. Berbagai macam sifat dan sikap ada disini. Orang Inggris, The British, selalu berkoar-koar seperti angsa. Mahasiswa yang paling doyan meladeni The British hanya mahasiswa dari negeri Paman Sam. Ada beberapa gelintir mahasiswa Jerman, dan yang paling istimewa, seorang wanita Bavaria nan semlohai. Katya Kristanaema. Katya, Marcus, dan Christian sangat unggul dalam materi-materi hitungan. Namun Saskia dan Marike bisa dibilang perfect,mereka tak pernah menganggukanggukan kepala sok tahu tak seperti The British yang suka protes. Hanya abraham,Oxxenbergh, Yoram dan Becky yang mampu menyaingi mereka. Orang-orang yahudi itu sangat Jenius. Pribadi-pribadi mengangumkan diperlihatkan orang-orang tuan rumah Prancis : Charlotte, Laborde, Jean Minot, dan Sebastian. Yang lebih menarik ada juga orang-orang Tionghoa, Eugene Wong, Heidy Ling, Deborah Oh dan Hawking Kong. Sisanya orang yang selalu terlambat,berantakan dan tergopoh-gopoh adalah The Pathetic Four mereka adalaha MVRC manoj, Pablo A.Gonzales, Ninochka stronovsky dan Ikal. Mereka selalu terbirit-birit mengejar ketinggalan.Ikal dan Arai memiliki rencana keliling Eropa untuk mengisi liburan ini. Townsend histeris mendengar ide gila itu. Bagaimana bisa mengamen untuk biaya keliling Eropa sampai ke afrika. Akan tetapi teman-teman mereka pun akhirnya ikut dengan ide Ikal dan Arai untuk keliling Eropa dengan pertunjukan jalanannya..
Stansfield mendemokan kebolehannnya meniup tombon denganteknik tinggi.dan Townsend tak mau kalah melentingkan nada akordeonnya. Dan akhirnya semua siap berangkat,diiringi lambaian selamat jalan dari semua sahabat.
Townsend ingin membuktikan pada Stansfield bahwa jika ngamen di London, ia bisa dapat duit lebih banyak dari Stansfield. Maka jalur utamanya ialah Inggris. Stansfield sendiri memulai perjalanan melalui Swiss. Ninochka menyusuri Prancis selatan menuju turin, Italia. MVRC Manoj dan gonzales ke Belgia. Ikal dan Arai harus menemui famke menuju ke Belanda.
Sesampainya di Belanda mereka bertemu dengan Famke. Rupanya Famke mempunyai rencana agar Ikal dan Arai tampil di pinggir jalan sebagai manusia patung. Tim make up merias wjah mereka,setelah selesai Ikal memakai baju ikan duyung yang beratnya hampir 10 kg, dan Arai pun memakai baju kostum yang sama sebagai ikan duyung..
Setelah meninggalkan Amsterdam,mereka menuju ke Groningen dimana rumah penduduk saling berjauhan. Mereka lalu ke Jerman dan mereka tampil sukses di frankfurt. Jerman telah terbiasa dan menghormati tradisi backpaking. Di Denmark, Swedia, dan Norwegia mereka tak laku. Helsinky, Finlandia, adalah kota Skandinavia terakhir yang mereka kunjungi. Helsinsky adalah kota yang toleran,tempat berbagai pertikaian umat manusia dapat terselesaikan. Ternyata, koya canmtik itu terangterangan menghianati mereka. Disini mereka menghabiskan uang terakhir mereka. Ikal sedikit gmang, karena setelah ini mereka akan menapaki daratan Rusia yang luas.
Ikal dan Arai berbalik kebarat, menuju Olovyannaya diatas tapal Mongolia. Setiap melewati perkebunan Zaitun mereka melamar kerja membantu petani memetik buahnya demi upah beberapa butir kentang. Mereka melewati kampung demi kampung. Sebagian adalah kampung tambang yang telah diabaikan. Mereka terperosok kepedalaman, menjumpai hal-hal yang aneh seperti orang muslim beribadat seperti Nasrani dan orang Nasrani fasih membaca al-quran. Ada masyarakat yang memuja kambing,memandikan bayi yang baru lahir dengan darah lembu,dan melemparkan ari-ari keatas atap. Ada pula komunitas yang patriakis, para istri harus tidur dilantai dua gedung jerami dan hanya dikunjungi para suami jika diperlukan.
Di Rumania mereka bertemu dengan seorang bapak tua berperawakan kurus yang selalu mengawasi mereka,gerak geriknya mencurigakan. Jika didekati dia menjauh. Suatu malam Ikal dan Arai tidur disebuah halaman TK,tengah malam tiba-tiba Ikal terbangun karena backpak yang ia gunakan sebagai bantal ada yang menarik, Ikal dan Arai refleks saling melindungi. Tiga orang laki-laki dan satu orang perempuan dengan seringai mengancam mereka.
Tiba-tiba bapak tua yang dari tadi mengamati mereka datang menolong mereka dari kegelapan, ia meraih kepala slang tabungnya dan menyemprot para penjahat itu dengan gas pestisida. Para perampok itu pun kocar kacir, berteriak dan memaki-maki. Kemudian bapak tua itu mendatangi mereka,ia tersenyum bersahabat,ia mengulurkan tangan menyalami Ikal dan arai Bapak itu tertawa lebar, menakjubkan nun jauh dikota terpencil kumuh di pelosok Rumania, mereka menemukan orang jawa yang merupakan seorang pembasmi kecoa.
Kemudian Ikal dan Arai menuju ke Austria,disana mereka bertemu dengan seorang tukang kebab bernama Mashood. Mereka menanyakan letak masjid kepadanya. Disana ada masjid orang Arab,dan hanya orang Arab disana. Di masjid Turki,hanya ada orang Turki. Dan selebihnya orang muslim selain dari Arab dan Turki berkumpul di Masjid Afghanistan,di Gmunden. Mashood menceritakan tentang imam masjid yang sangat dipujanya, imam itu bernama Oruzgan. Disini pula Arai menuai karma masa kecilnya ketika sedang shalat berjamaah, disaat semua orang sedang khusyuk,namun ketika imam sampai pada ayat al-fatihah,kekhusyuan sontak berantakan. Semua orang terperanjat mendengarjeringpanjang “aaaaaaaaaaaaammmmmmmmmmmmmmmmmmiieeennnnnnnnnnnnnn….”rupanya Arai melolong seperti dulu yang sering ia lakukan dimasjid di kampung. Yang lebih mengangetkan suara itu muncul dari satu orang, karena mazhab yang mereka anut hanya mengucapkan amin didalam hati.
Kemudian mereka melanjutkan perjalanan ke Venesia. Disana pria wanita berkerumun di kafe seperti sedang bermain sandiwara. Ikal dan Arai berjanjian dengan MVRC Manoj,Gonzales,Ninonh,Stansfield,dan Townsend dan bertemu di Spanyol. Perjalanan usai MVRC Manoj dan Gonzales tim yang kalah. Dan pemenang perlombaan ini adalah Ikal dan Arai. Kemudian mereka pulang ke Paris naik kereta malam.
Sesampai di Paris mereka kembali mengerjakan rutinitas kuliah mereka. Namun suatu hari rutinitas itu terpecah. Katya menelpon Arai dan menyuruhnya segera ke kampus. Tiba dikampus Ikal melihat Arai digotong, hidungnya berdarah,ia masuk ICU. Arai terserang Asthma Bronchiale.dan penyakit ini pula yang dulu merenggur nyawa ayahnya diusia muda. Akhirnya Arai harus dipulangkan ke Indonesia, Ikal merasa sedih akan berpisah dengan Arai.
Dan akhirnya Ikal pun selesai mengerjakan risetnya. Dan Ikal diundang minum the oleh keluarga Turnbull kerumahnya dan untuk menandatangani riset Ikal.
Rumah Prof Turnbull jauh diluar Sheffield. Sesampainya dirumah Prof Turnbull,Ikal disapa oleh wanita tua dengan wajah yang anggun,dan ternyata Prof sedang tidak dirumah,Ikal dipersilahkan masuk. Karena lama menungu Prof datang,Ikal memutuskan untuk berkeliling desa. Ikal pun menaiki bus desa yang sudah butut. Didalamnya duduk terpisah segelintir petani,bus meluncur terderak-derak. Diluar jendela Ikal menikmati pemandangan. Tak terasa lebih dari satu jam Ikal berada didalam bis, lalu bus menaiki bukit yang landai . Ketika bus berbelok,dedaunan cemara tersibak dan seketika itu pula tersaji pemandangan yang mengingatkan Ikal pada sesuat
Bus merayap, Ikal semakin dekat dengan desa yang dipagari tumpukan batu bulat berwarna hitam. Ikal bergetar menyaksikan jauh dibawah sana,rumah-rumah penduduk berselang seling. Ikal merasa menembus lorong waktu dan terlempar dalam negeri khayalan yang telah lama hidup dalam hatinya. Kemudia Ikal bergegas meminta sopir berhenti. Ikal kembali teringat akan keindahan tempat ini selama belasan tahun,dan tiba-tiba tersintesa persis didepan matanya. Kemudian Ikal bertanya kepada seorang ibu untuk memberi tahu nama tempat ini. Kemudian ibu itu menjawab. “ sure, it’s Edensor…”
Membaca novel edensor,benar-benar membuat pembaca serasa keliling dunia,ketika dalam menghadapi kehidupan tidak delamanya indah dan menyenangkan tapi butuh perjuangan.dari uraian tersebut,maka penulis tertarink untuk meneliti dari segi pemahaman pragmatik dalam novel EDENSOR karya andrea hirata.
B. Identifikasi masalah
Adapun identifikasi masalah dalam karya ilmiah ini adalah “pemahaman kritik pragmatic dalam novel ‘’EDENSOR’’Karya Andrea Hirata.

C. Batasan masalah
Masalh dalam karya ilmiah ini di batasi pada: pemahaman kritik pragmatik, dengan alasan karena keterbatasan yang dimiliki oleh penulis.

D. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam karya ilmiah ini adalah bagaimana novel ‘’EDENSOR’’ karya Andrea Hirata di pandang dari pemahaman kritik pragmatik.
E. Tujuan penelitian
1. Unutk memenuhi tugas mata kuliah kritik sastra.
2. Bertujuan untuk memahami bgaimana pemahaman kritik pragmatic dalam novel EDENSOR karya Andrea Hirata.
3. Sesudah membaca novel ini maka tumbuh pula pemahaman baru.
F. Kegunaan penelitian
Kegunaan penelitian dalam karya ilmiah dalam novel EDENSOR karya Andrea Hirata. agar pemahaman kritik sastra dapat di ketahui oleh masyrakat luas.







BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian novel
Menurut semi (1988:32)
Tidak perlu di bedakan antara novel dan roman karena dalam pengertian novel tercakup pengertian, roman hanyalah istilah novel untuk zaman sebelum perang ke dua
Kemudian tarigan (1985:164) menjelaskan bahwa novel sebagai cerita prosa dan fiktif, yang melukiskan tokoh cerita, gerak serta adegan kehidupan yang nyata yang mewakili dalam suatu urutan peristiwa
Menurut kbbi (2008:555) Novel merupakan tulisan berupa karangan prosa yang panjang dan menceritakan sebuah kisah.
Dari pengertian di atas maka penulis menyimpulakan bahwa novel adalah sebuah karya tulis yang bersifat fiktif dan menceritakan sebuah kisah yang di perankan oleh tokoh
B. Jenis-jenis pendekatan sastra.
1. Pendekatan Biografis
Menurut wellek dan warren (1962:75), model biografis dianggap sebagai pendekatan yang tertua. Pendekatan biografis merupakan studi yang sistematis mengenai proses kreatifitas. Subjek creator di anggap sebagai asal-usul karya sastra, arti sebuah karya sastra dengan demikian secara relative sama dengan maksud, niat, pesan, dan bahkan tujuan-tujuan tertentu pengarang. Penelitian harus mencantumkan biografi, surat-surat, document penting pengarang, foto-foto bahkan wawancara langsung dengan pengarang. Karya sastra pada gilirannya identik dengan riwayat hidup, pernyataan-pernyataan pengarang di anggap sebagai suatu kebenaran, biografi mensubordinasikan karya. Oleh karena itu, pendekatan biografis sesungguhnya merupakan bagian penulisan sejarah, sebagai historiografi.
Sebagai anggota masyarakat, pengarang dengan sendirinya lebih berhasil untuk melukiskan masyrakat di tempat ia tinggal, lingkungan hidup yang benar-benar di alaminya secara nyata. Oleh karena itulah,seperti juga ilmuan dari disiplin yang lain dalam mengungkapkan gejala-gejala social, pengarang juga di anggap perlu untuk mengadakan semacam “penelitian” yang kemudian secara interpretatuf imajinatif di angkat ke dalam karya seni. Oleh karena itu pula, dalam kaitannya dengan aktivitas kreatif di bedakan tiga macam pengarang, yaitu pengarang yang mengarang berdasarkan pengalaman langsung, b) pengarang yang mengarang berdasarkan keterampilan dalam penyusunan kembali unsure-unsur penceritaan, dan c) pengarang yang mengarang berdasarkan kekuatan imajinasi. Meskipun demikian, proses kreativitas pada umumnya di dasarkan atas gabungan si antara ketiga factor tersebut.
Manusia, dan dengan sendirinya pengarang itu sendiri, adalah makhluk social. Meskipun sering di tolak, dalam kasus-kasus tertentu biografi masih bermanfaat. Dalam ilmu sastra, biogran pengarang, bukan kurrikulum vitae, membantu untuk mamahami proses kreatif, genesis karya seni, biografi memperluas sekaligus membatasi proses analisis. Dalam ilmu social, pada umumnya biografi di manfaatkan dalam kaitannya dengan latar belakang proses rekontruksi fakta-fakta,membantu menjelaskan pikiran-pikiran seorang ahli sepserti : system ideologis, paradigma ilmiah, pandangan dunia, dan kerangka umum sosial budaya yang ada di sekitarnya.
Di kaitkan dengan pemahaman sosiologi ilmu pengetahuan (berger dan lukman, 1973:85-86), pada dasarnya hanya bagian sebagian kecil dari keseluruhan pengalaman yang berhaisl tersimpan dalam kesadaran manusia. Biografi merupakan sedimentasi pengalaman-pengalamanmasa lampau, baik personal, sebagai pengalaman individual, maupun kolektif, sebagai pengalaman intersubjektif, yang pada saat-saat tertentu akan muncul kambali. Tanpa sedimentasi, individu tidak dapat mengenali biografinya. Melalui system tanda, khusunya system tanda bahasa, sedimentasi pengetahuan ditransmigrasikan ke dalam aktifitas yang berbeda-beda. Moral religidalam berbagai bentuknya, dan sebaliknya, merupakan hasil seleksi sedimentasi pengalaman masa lampau. Maka kaya dan beragam isi sedimentasi yang berhasil untuk direkan, makin lengkaplah catatan biografi yang berhasil dilakukan.
Apabila analisis sosiologis berusaha memahami struktur biografi sebagai bagian integral subjek creator dalam struktur social, analisis sastra secara otonom memahaminya sebagai gejala yang komplementer, pengarang sebagai depersonali-sasi. Sejak lahirnya pemahaman sastra Indonesia adalah pemahaman menyuluruh terhadap aspek-aspek kebudayaan yang melatarbelakanginya. Cara penelitian ini dengan sendirinya sudah di mulai sejak lama, sebelum lahirnya pendekatan objektif dengan teori strukturalisme.
2. Pendekatan Ekspresif
Pendekatan ekspresif memiliki sejumlah persamaan dengan pendekatan biografis dalam hal fungsi dan kedudukan karya sastra sebagai manifestasi subjek creator. Dikaitkan dengan proses pengumpulan data penelitian,pendekatan ekspresif lebih mudah dalam memanfaatkan data biografis di bandingkan dengan pendekatan biografi dalam memanfaatkan data pendekatan ekspresif. Pendekatan biografis pada umumnya menggunakan data primer mengenai kehidupan pengarang, oleh karena itulah, di sebut sebagai data historiografi. Sebaliknya pendekatan ekspresif lebih banyak memanfaatkan data sekunder yang sudah di angkat melalui aktivitas pengarang sebagai pencipta, jadi, sebagai data literer. Untuk menjelaskan hubungan antara pengarang, semestaan, dan karya sastra, Abrams membuat diagram yang terdiri atas empat komponen utama, dengan empat pendekatan yaitu: pendekatan ekspresif, mimetic, pragmatic, dan objektif. Pendekatan ekpresif tidak semata-mata memberikanperhatian terhadap bagaimana karya sastra itu di ciptakan, seperti studi proses kreatif dalam studi biografis, tetapi bentuk-bentuk apa yang terjadi dalam karya sastra yang dihasilkan. Apabila wilayah studi biografis terbatas hanya pada diri penyair dengan kualitas pikiran dan perasaannya, maka wilayah studi ekspresif adalah diri penyair, pikiran dan perasaan, dan hasil-hasil ciptaannya.
Dikaitkan dengan dominasi ke tak sadaran manusia seperti di singgung di atas, maka pendekatan ekspresif membukitkan bahwa aliran romantic cenderung tertarik pada masa purba, masa lampau, dan masa primitive kehidupan manusia. Melalui indicator kondisi soisokultural pengarang dan cirri-ciri kreativitas imajinatif karya satra, makapendekatan ekspresif dapat di manfaatkan untuk menggali ciri-ciri individualisme, nasionalisme, komunisme, dan feminisme dalam karya, baik karya sastra individual maupun karya satra dalam kerangka periodisasi. Secara histories, sama dengan pendekatan biografis, pendekatan ekspresif dominana abad ke-19, pada zaman romantic. Di belanda di kenal melalui angkatan 1880 (80-an), di Indonesia melalui angkatan1930
(30-an), yaitu pujangga baru , yang di pelopori oleh tatengkeng, amir hamzah, dan sanusi pane, dengan dominasu puisi lirik. Menurut teeuw (1988: 167-168) tradisi ini masih berlanjud hingga sutardji calzoum bakhri, tidak terbatas pada cipta sastra tetapi juga pada kritik sastra. Dalam tradisi satra barat pendekatan ini pernah kurang mendapat perhatian, yaitu selama abad pertengahan, sebagai akibat dominasi agama Kristen. Karya sastra semata-mata dianggap sebagai peniruan terhadap kebesaran tuhan dengan konsekuensi manusia sebagai pencipta harus selalu berada di bawah sang pencipta.
3. Pendekatan Pragmatis
Pendekatan pragmatis memberikan perhatian utama terhadap peranan pembaca. Dalam kaitannya dengan salah satu teori modern yang paling pesat perkembangannya, yaitu teori resepsi, pendekatan pragmaits di pertentangkan dengan pendekatan ekspresif. Subjek pragmatis dan subjek ekspresif, sebagai pembaca dan pengarang berbagai objek yang sama, yaitu karya sastra. Perbedaannya, pengarang merupakan subjek pencipta, tetapi secara terus menerus fungsi-fungssinya dihilangkan, bahkan pada gilirannya pengarang di matikan. Sebliknya, pembaca yang sama sekali tidak tahu manahu tentang proses kreatifitas yang di berikan tugas utama bahkan di anggap sebagai pebulis.
Pendekatan pragmatis dengan demikian memberika perhatian pada pergeseran dan fungsi-fungsi baru pada pembaca tersebut. Secara histories (Abrams, 1976-16) pendekatan pragmatic telah ada pada tahun 14 sm, terkandung dalam ars poetica (horatius). Meskipun demikian,secara teoristis di mulai dengan lahirnya structuralisme dinamik. Stagnasi strukturalisme memerlukan indicator lain sebagai pemicu proses estetis, yaitu pembaca (mutarovsky)
Pada tahap tertentu pendekatan prakmatik memiliki hubungan yang cukup dekat degnan sosiologi, yaitu dalam pembicaraan mengenai masyarakat pembaca. Pendekatan pragmatis memiliki manfaat terhadap fungsi-fungsi karyasastra dalam masyarakat, perkembangan dan penyebarluasannya, sehingga manfaat karya sastra dapat di rasakan. Dengan indicator pembaca dan karya sastra, tujuan pendekatan pragmatis memberikan manfaat pada pembaca. Pendekatan pragmatis secara keseluruhan berfungsi untuk menopang teori resepsi, teori sastra yang memungkinkan pemahaman hakikat karya tanpa batas
Pendekatan pragmatis mempertimbangkan implikasi pembaca melalui berbagai kompetensinya. Dengan mepertimbangkan indicator karya sastra dan pembaca, maka masalah-masalh yang dapat di pecahkan melalui pendekatan pragmatis, di antaranya berbagai tanggapan masyarakat tertentu terhadap sebuah karya sastra, baik sebagai pembaca eksplisit, maupun implicit, baik dalam kerangka sinkronis maupun diakronis. Teori-teori postrukturalisme sebagian besar bertumpu pada kompetensi pembaca sebab semata-mata pembacalah yang berhasil untuk mengovakasi kakayaan khazanah cultural bangsa.
Dari penjelasan macam-macam pendekatan sastra di atas maka penulis hanya akan mengkaji pada pendekatan pragmatis yang mana pendekatan ini hanya memberikan perhatian utama terhadap peranan pembaca yang ada dalam novel jangan miringkan sajadahmu karya Muhammad B Anggoro
A. Pengertian pendekatan pragmatis
secara umum pendekatan pragmatis adalah pendekatan kritik sastra yang ingin memperlihatkan kesan dan penerimaan pembaca terhadap karya sastra dalam zaman ataupun sepanjang zaman.
Sedangkan menurut para ahli mendefinisikan pendekatan pragmatic adalah sebagai berikut:
1. menurut teeuw, 1994 teori pendekatan prakmatik adalah salah satu bagian ilmu sastra yang merupakan pragmatic kajian sastra yang menitik beratkan dimensi pembaca sebagai penagkap dan pemberi makna terhadap karya sastra.
2. rilex vedika (polandia), pendekatan pragmatic merupakan pendekatanyang tak obahnya artefak (benda mati) pembacalah yang menhidupkan sebagai proses konkritasi.
3. dawse dan user (1960), pendekatan pragmatis merupakan interprestasi pembaca terhadap karya sastra di tentukan oleh apa yang di sebut “horizon penerimaan” yang mempengaruhi kesan tanggapan dan penerimaan karya sastra.
Pendekatan ini menganut prinsip bahwa sastra yang baik adalah sastra yang dapat memberikan kesenangan dan kaidah bagi pembacanya dengan begitu pendekatan ini menggabungkan di antara unsure pelipur lara dan unsure dedaktif. Pemanfaatan pendeakatan ini harus berhadapan dengan realitifitas konsep keindahan dan konsep nilai dedaktif. Seperti generasi, setiap kurun tertentu di haruskan menceritakan nilai keindahan hl itu tidak berarti bahwa interprestasi hanya subjetif belaka.
B. Asumsi atau latar belakang pendekatan pragmatis
Pendekatan structural tidak mampu berbuat banyak dalam upaya membantu seseorang untuk menagkap dan memberikan makna karya sastra baik dari segi lain yang di perlukan untuk lebih menjelaskan makna karya sastra. Untuk itu para pakar mengemukakan pendekatan baru pendekatan pragmatic.
Degnan munculnya pendekatan pragmatic maka bermula pulalah kawasan kajian terhadap karya sastra kearah peranan pembaca sebagai subjek yang selalu berubah-ubah sesuai dengan keadaannya.
Peneliti sastra tidak cukup mengupas sastra otonom, penelitian harus meneliti proses pemberian makna oleh pembaca tertentu, kontek kesusastraan yang pada gilirannya berkaitan deangan kontek secara luas.
Karya sastra mempunyai struktur objektif yang meemberi peluang kepada pembaca. Untuk memberi peluang terhadapnya, tetapi struktur karya sastra semata belum bisa berbuat banyak terhadap pembaca sehingga di perlukan suatu kegiatan konkretisasi yan objektif.
Menurut jousz interprestasi seorang pembaca terhadap sebuah teks sastra di tentukan oleh apa yang di sebutnya dengan horizon penerimaan,setiap pembaca mempunyai horizon penerimaan yang mungkin berbeda dan mugkin sama, akibat dari perbedaan dan penerimaan pembaca, maka makna karya sastra bukanlah suatu yang langgeng, ada saatnay karya sastra di tolak (dinyatakan tidak bernilai) karena tahapan pembaca tidak sesuai lagi apa yang telah di sajikan didalam karya sastra. Namun ada pula sastnya karya sastra di tolak tadi akan di terima dengan baik oleh pasangan pembaca karena horizon penerimaan atau harapan pembaca lebih begeser dan terpenuhi sehingga menjadi pas dengan apa yang di sajikan di dalam karya sastra.
Hubungan antara pembaca dengan teks sastra bersifat relative, teks sastra selalu menyajikan ketidak pastian, sementara pembaca mersti aktif dan kreatif dalam menentukan keanekaan makna teks sastra tersebut.
C. Sejarah pendekatan pragmatis
Pada tahun 1960 muncul dua orang tokoh ilmu sastra di jerman barat, kedua tokoh itu adalah hans Robert dan wolfgangler. Keduanya mengembangkan ilmu sasstra yang memberikan penakanan terhadap pembaca sebagai pemberi makna karya sastra.
Pada tahu 1967 (teeuw, 1984:193-5) ia mengatakan bahwa penelitian sejrarh di eropa sejak lama telah memulai jalan buntu. Hal itu karena pendekata penulisan sejarah sastra tidak berdasarkan situasi zaman sejak zaman romantic, dengan adanya paha ansionalisme, maka pendekatan penulis sejaraha sastra di sejajarkan dengan sejarah nasional, dan pendekatan lain yang tidak menghiraukan dinamika sastra terus menerus, entah pada suatu bangsa, suatu periode, suatu angkatan dan suatu zaman.
Dalam kaitan kebutuhan ni jauh menawarkan pendekatan penulisan sejarah sastra yang memberikan perhatian terhadap dinamika sastra, dinamika sastra akan tersirat pada aktifitas dan kesan yang di timbulkanoleh pembaca perlu diberi latihan khusus karena pembacalah yang sangat menentukan perkembangan karya sastra dan tepatnya dalam masyarakat.
Apa yang di terima dan di pahami oleh pembaca berpangaruh besar pada perkembangan karya sastra selanjudnya,baik dari segi estentik maupun dari segi sejarah, dari segi estentik karya sastra sebagai seni, pemabca akan menentukan apakah estentik yang mendasari karya sastra diterima atau di tolak. Apakah karya sastra bernilai atau tidak, apakah yang menonjol nilai estentiknya atau nila kegunaanya (sebgai alat propaganda), missal dari segi sejarah, pebaca pula yang menetukan letak karya sastra dalam deretan karya sastra lain. Oleh sebab itu yang di pentingkan dalam pendekatan yang menekankan peranan pembaca sebagai pemberi makna bukanlah atau keindahan abadi suatu karya sastra, melainkan penerimaan karya sastra pada waktu dan tempat yang berbeda-beda.
Tokoh utama dalam sastra yang menekankan peranan pembaca ialah hans Robert jausz dalam makalh yang berjudul literature als provocation (sejarah sastra sebagai tantangan). Ia melancarkan gagasan-gagasan baru yang sempat mengoncangkan dunia. Ilmu sastra tradisional setelah memberi ringkasan mengenai sejarah sastra antara lian dari aliran marisme dan formalisme. Menghilangkan factor yang repenting dalam prosese simiotik yang di sebut kesussastraan sastra, dan sikap komunikasinya yang menggambarkan hubungan dialog dan proses antara karya sastra dan pembaca. Yaitu pembacalah yang menilai, menafsirkan, memahami dan menikmati karya sastra untuk menentuka nasip dan peranannya dari segi sejarah dan estetis.
Peneliti sejarah sastra bertugas menelusuri resepsi karya sastra sepanjang zaman, keindahan adalah pengertian yang bergantung pada situasi dan latar belakang sosio budaya si pembaca dan ilmu sastra harus meneliti hal itu.
D. Metode pendekatan pragmatic
Penelitian persepsi pemabca terhadap karya satra dapat mengguankan beberapa metode panderkatan, antara lain pendekatan yang bersifat eksperimental, melalui karya sastra yang mementingkan karya sastra yang terikat pada masa tertentu ada pada golongan masyarkat tertentu.
1. kepada pembaca, perseorangan atau kelompok disajikan atau di minta membaca karya sastra, sejumlah pertanyaan dalam teks atau angket yang berisi tentang permintaan, tanggapan, kesan, penerimaan terhadap karya yang di baca tersebut. Untuk di isi jawaban-jawaban itu nanti di tabulasi dan di analisis.
2. kepada pembaca, perseorangan atau kelompok disajikan atau di minta membaca karya sastra, kemudin ia di minta untuk menginterprestasikan karya sastra tersebut.iinterprestasi-interprestasi yang di buat tersebut di analisis secara kualitaif untuk melihat bagaimana penerimaan atau tanggapan terhadap karya sastra.
3. kepada masyarakat tertentu di berikan angket untuk melihat prestasi mereka terhadap karya sastra, misalnya melihat presepsi sekelompok kritikus terhadap kontenporer persepsi masyarakat tertentu terhadap karya sastra daerahnya sendiri




BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan penelitian
Penelitian Ini menggunakan rancangan deskriptif agar dapat mengetahui masalh dalam perkembangan karya sastra yang berjudul EDENSOR Karya Andrea Hirata.
Sejalan dengan ari kunto (1992:82), menjelaskan study deskriptif yaitu mengumpulkan data sebanyak-banyknya mengenai factor-faktor yang merupakan pendukung terhadapkualitas belajar mengajar. Kemudian menganalisis factor-faktor tersebut untuk mencari jalan pemecahannya. (deskriptip) karena perhitungannya di sesuaikan dengan data yang di butuhkan
B. Instrument penelitian
Intrumen penelitian dalam karya ilmiah dalam novel EDENSOR karya Adrea Hirata ini bebentuk wawancara atau interview, yaitu dialok yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (prof suhairisimi ari kunto (1998:145)
C. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dalam karya ilmiah pada novel EDENSOR Karya Andrea Hirata adalah melalui wawancara kepada pembaca tentang unsure pragmatic menurut pembaca setelah membaca novel tersebut.



A. tanggapan dari pembaca dalam novel EDENSOR Karya Andrea Hirata
No Nama Tanggapan
1 Ahmad Tohari,saatrawan Menurut beliau,’’novel ini kian meneguhkan kehadiran tetralogi laskar pelangi sebagai karya unggul yang pasti disukai pembaca.
2 Prof.Sapardi DjokoDamono
Guru Besar sastra Indonesia Menurut beliau Adrea Hirata out of thr blue.tak dikenal sebelumnya,tak pernah menulis sepotong pun cerpen, tiba-tiba muncul, langsung menulis tatrologi.no0vel ini cukup sebagai metafora uang berani, tak biasa, tak terduga, kadang kala ngawur,akan tetapi memikat.

3


Linda Christanti,cerpenis Aku ingin mendaki puncak tantangan, menerjang batu gairanit kesulitan, menggoda mara bahaya, dan memecahkan misteri dengan sains.aku ingin menghirup berupa-rupa pengalaman lalu bebas menyelami labirin lika-liku hidup yang ujungnya tak disangka.
4 Prof.Dr.Syafii Maarif
Mantan Ketua umum Muhammadiyah Andrea Hirata langsung membidik pusat kesadaran

B. bebrapa tangapan dari pembaca (teman-teman penulis) mengenai novel jangan miringkan sajadahnu karya muhamad b anggoro.

No Nama Tanggapan
1 Dina Puspita
Mahasiswa STKIP Jurusan Bahasa Indoneia,semester IIV Menurut pendapatnya,novel ini Menarik dan bagus sekali. karena membaca novel ini membuat saya memiliki banyak ilmu dan pengalaman yang membuat saya lebih semangat dalam menjalani kenyataan hidup. menggapai impian dan cita-cita dengan tekad yang kuat tidak akan ada yang mustahil.
2 Nelia Elfita
Mahasiswa STKIP Jurusan PLS
Sem VII Menurut pendapat saya novel ini keren,mengajak saya keliling dunia membawa saya seolah-olah berada bersama mereka.dan saya akan terus menanti kehebatan cerita selanjutrnya.
3 Ana Maria
Siswa SMA,Kelas XI Menurut saya Novel ini menarik sekali,selain bisa membuat saya seperti keliling dunia,movel ini juga membuat semangat baru dalam jiwa dan hidup saya untuk lebih optimis dalam menghadapi segala rintamgan yang ada dalam kehidupan ini. dan saya akan selalu nunggu novel-novel selanjutnya.
4 Sri Wahyuni
(mahasiswa stkip jurusan bahasa inggris) Menurut saya, novel ini sangat bagus, bagi saya menarik, memberikan jutaan pengalaman yang sebelumnya belum pernah saya dapatkan pada novel lain, novel ini brnar-benar menghibur dan mendidik.
5 Anhar Hidayat Menurut saya, novel ini cukup memberikan ispirasi bagi saya, memberikan saya pandangan baru terhadap kehidupan saya.memberikan pencerahan dan semangat baru.
6 Nurul fatmawati
(mahasiswa stkip jurusan bahasa Indonesia) Menurutnya, novel ini patut di baca di seluruh kalangan baik yang sudah atau belum berkeluarga, karena bayak pelajaran yang bisa di petik di dalam novel ini, tak ada yang melarang kita untuk bermimpi,karena mimpi bisa saja jadi kenyataan,apabila ada usaha dan tekad yang kuat.
7 Lilis purwani
Mahasiswa stkip Jangan takut untuk bermimpi, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu’


BAB IV
PEMBAHASAN

A. hal yang membuat pembaca menggemari novel ini
Setelah dilakukan penalitian maka dapat diketahui bahwa ada beberapa hal yang membuat pembaca menggemari novel jangan miringkan sajadahmu adalah:
1. Tema
Tema yang terdapat dalam novel EDENSOR Karya Andrea Hirata sangat menarik sehingga membaca novel ini benar-benar membuat larut pembaca seolah-olah ada dalam novel.serasa mengikuti jejak ikal dan arai.sehingga menimbulkan ispirasi baru bagi pembaca.
2. Alur
Alur yang digunakan novel ini adalah alur campuran, sesekali menceritakn masa lalu kemudian kembali lagi ke cerita semula,misalnya petualangan arai dan andrea dalam mengelilingi dunia, sesekali menceritakan bagaimana kehidupan di indonesia, seperti percakapan ya dengan pak toha orang suka bumi yang akhir nya mengingatkan mereka dengan WEH, kemudian .
3. Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang di gunakan dalam novel EDENSOR Karya Andrea Hirata. Menarik mekipun dalam novel ini menggunakan bahasa asing seperti bahasa inggris, perancis, bahasa indonesia, tetapi bahasa nya bisa dipahami oleh pembaca. karena selain bahasa nya unik justru malah menambah pembendaharaan pembaca,sehingga pembaca yang dari tidak tahu menjadi tahu
4.Amanat
Amanat yang terkndung dalam novel ini cukup menarik dan memberikan pelajaran bagi pembaca.dimana kita tidak dilarang untuk bermimpi, karena mimpi itu bisa jadi kenyataan jika ada kemauan dan niat untuk mengerjakan.selain itu novel ini juga memberikan inpirasi bahwa dalam menjalani kehidupan tak selamanya mudah dan selalu indah akan tetapi ad kalanya susah,ada kalanya dibawah dan adakalanya diatas,kadang jatuh dan kadang bangkit.
Berdasarkan kajian tersebut bahwa novel EDENSOR Karya Andrea Hirata ini patut di baca karena dalam novel ini terkandung pelajaran yang bisa di petik dan di jadikan pedoman dalam menjalani kehidupan. Dimana novel benar-benar mampu menumbuhkan semangat baru, memberikan ispirasi dimana tidak ada yang tidak mungkin dalam kehidupan ini. pendidikan yang tinggi jiwa dan semangat yang tinggi adalah kunci keberhasilan.

B. Unsut –unsur pragmatik

a. unsur pendidikan
• seperti yang dikatakn andrea dalam novel
tiga serampairahasia sukses wawancara yaitu jangan sekali-kali mengulang pertanyaan pewaancara,pertama anda tidak dianggap memperhatikan,kedua anda tidak sopan,ketiga ada yang tak beres dengan telinga anda.
berdasarkan uraian diatas adalah bahwa memberikan kita pelajaran tentang tata cara dalam wawancara.
hal...........................................................38
• ketika arai dan andrea hirata ingin berkeliling dunia mereka menjadi seekor ikan putri duyung yang menampilkan seni patung.patut ditiru ketika kekreatifan mereka mendidik kita untuk maju.
Seperti yang tertera dalam novel
‘’kalian akan tampil ,enjadi manusia patung dipinggir jalan’’kalian akan menjadi ikan duyun,untuk membiayai hidup kalian selama keliling eropa.....................................................181
b. unsur keindahan
• ketika andrea diajak pergi oleh seorang wanit tua menuju suatu tempat.
‘’ mulanya diujung tanjakan ditutupi pohon-pohon cemara yaang rapat,dedaunan bersibakdan seketika itu pula tersaji pemandangan yang membuatku terlompat dalam sebuah bingkai kepala ku.......................hal.......................................287
• ketika arai dan andrea hirata ingin berkeliling dunia mereka menjadi seekor ikan putri duyung yang menampilkan seni patung.patut ditiru ketika kekreatifan mereka mendidik kita untuk maju.
Seperti yang tertera dalam novel
‘’kalian akan tampil ,enjadi manusia patung dipinggir jalan’’kalian akan menjadi ikan duyun,untuk membiayai hidup kalian selama keliling eropa
c. unsur kesenangan
• seperti saat arai dan andrea menerima hasil riset dan pengumumuan tes yang menyatakan bahwamereka mendapat besiswa ke belitong.
‘’Dr. Michael Woodward yang memberi komentar pada pengumuman itu membuat kami besar hati. Intinya ia menggangap hasil riset kamiberpotensi melahirkan teori baru dalam disiplin ilmu kita masing-masing.beginilah mituvasiku akan saya sumbangkan seluruh ilmuku dan pengalaman riset yang saya dapatkan sorbondemi kemajuan nusa dan bangsa,demi tanah dan tumpah darah saya.................................................hal 46
• Saat arai dan andrea di eropa mereka bertemu dengan pak toha,yaitu orang indonesia yang berasal dari purbalingga orang pembasmi kechoak.
Betapa senangya arai dan andrea saat itu,ketika diujung dunia ternyata masih terdapat orang yang terbuang disana.
‘’menyenang kan sekali ngobrol dengan pak toha.seperti kebanyakan orang banyu mas,ia bersahabat dan periang...............................................hal 225
• Ketika perjalanan arai dan andrea hirata sampai di stasiun austria,ia bertemu dengan muslim mereka begitu senang karena tidak menyangka bisa bertemu dengan seorang muslim
‘’ brotheer muslim!subhanallah,,,,,marhaban,,,,,ya marhaban.kami tanya dimana masjid,kami merasa dianngap senang nya bukan kepalang.
Hal.................................................................238

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tentang pemahaman kritik pragmatik dalam novel EDENSOR Karya Andrea Hirata, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa kesan pembaca sesudah membaca novel ini menyatakan yang membuat menarik adalah tema yang teratur,gaya bahasa yang berpariatif sehingga pembaca tidak merasa bosan, serta nilai piositif yang terkandung didalamnya seperti nilai moral dan nilai pendidikan yang bisa dijadikan pelajaran dan mengubah pandangan dan prinsip hidup manusia menjadi lebih baik dan tera-benartur,kemudian unsur keindahan dan kesenangan yang benar-benar membuat pembaca terhibur dengan novel tersebut sehingga dengan membaca novel ini bisa menambah semangat baru dalam merangkul impian

B. Saran
Saran penulis kepada pembaca adalah, bahwa kita sebagai manusia tidak salah untuk memiliki mimpi, mimpi itu akan jadi kenyataan apabila kita mau berusaha untuk mewujudkan nya.usaha dan kerja keras tidak akan pernah sia-sia dan kesabaran yang kuat membuat hidup lebih terararah.
Oleh kerena itu maka novel ini patut dan layak dibaca oleh semua kalangan.karena ceritanya yang memberikan banyak pengalamn dan pelajaran,hal ini terbukti dari pendapat pembaca yang rata-rata berkomentar positif dan sangat terhibur dengan hadirnya novel ini.
DAFTAR PUSATAKA

Arikunto suhairisimi. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rindka cipta
Hirata Adrea. 2007. Edensor. Yogyakarta; Bentang
http://mradhi.com//pendekatan pragmatik.html
http://marjanfarid.blogspot.com/2008/12/teori-teori sastra
Nazir muhamad. 1988. Metode penelitian. Jakarta: ghalilia indonesia.

Tambahkan komentar Komentator

Konversi Kode

Terima kasih telah berkomentar